
Laksan adalah salah satu makanan khas Palembang yang tidak kalah populer dengan pempek. Makanan ini berupa sup ikan yang kaya rasa, dengan kuah santan yang kental dan gurih. Laksan sering disajikan dengan ketupat atau lontong sebagai pelengkap, menjadikannya hidangan yang lezat dan mengenyangkan. Mari kita jelajahi lebih dalam tentang laksan, cara pembuatannya, serta keunikan rasa yang menjadikan hidangan ini favorit banyak orang.
Apa Itu Laksan?
Laksan adalah hidangan sup ikan yang disajikan dengan kuah santan kental yang gurih dan pedas. Makanan ini memiliki cita rasa yang kaya karena menggunakan berbagai rempah, seperti serai, daun jeruk, dan cabai. Ikan yang digunakan dalam laksan biasanya ikan tenggiri atau ikan gabus, yang dagingnya lembut dan cocok dipadukan dengan kuah santan.
Selain ikan, laksan juga dilengkapi dengan bahan pelengkap seperti ketupat atau lontong, serta taburan daun bawang dan bawang goreng untuk menambah aroma dan rasa. Laksan sering kali disajikan dalam acara-acara tertentu, baik itu perayaan, acara keluarga, atau sebagai hidangan sehari-hari yang menghangatkan.
Cara Membuat Laksan
1. Menyiapkan Bahan-Bahan
Untuk membuat laksan, bahan utama yang dibutuhkan adalah ikan tenggiri atau ikan gabus yang sudah digiling halus. Bahan lainnya meliputi santan kelapa, serai, daun jeruk, bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah lainnya yang memberikan cita rasa khas pada kuah santan.
Selain itu, Anda juga memerlukan ketupat atau lontong sebagai pelengkap hidangan. Ketupat atau lontong berfungsi untuk menyerap kuah laksan yang gurih, menjadikannya lebih nikmat dan mengenyangkan.
2. Mengolah Ikan
Langkah pertama dalam pembuatan laksan adalah menyiapkan ikan. Ikan tenggiri atau ikan gabus dipilih karena dagingnya yang lembut dan mudah diolah. Ikan ini direbus terlebih dahulu untuk mendapatkan kaldu yang gurih, lalu dihancurkan atau digiling halus menjadi adonan ikan.
3. Membuat Kuah Santan
Kuah santan adalah kunci utama dalam hidangan laksan. Santan kelapa dipanaskan bersama rempah-rempah seperti serai, daun jeruk, bawang merah, bawang putih, dan cabai yang sudah dihaluskan. Proses ini akan menghasilkan kuah yang kental dan kaya rasa. Setelah kuah mendidih dan beraroma harum, ikan yang telah dihancurkan ditambahkan ke dalam kuah santan, lalu dimasak hingga semua bahan tercampur rata dan kuah mengental.
4. Penyajian Laksan
Laksan disajikan dengan ketupat atau lontong yang sudah dipotong-potong. Ketupat atau lontong berfungsi untuk menyerap kuah santan yang kaya rasa. Hidangan ini juga sering diberi taburan bawang goreng dan daun bawang sebagai pelengkap untuk menambah cita rasa dan aroma. Laksan siap dinikmati dalam keadaan hangat, memberikan sensasi kelezatan yang menyegarkan dan memanjakan lidah.
Kenapa Laksan Begitu Populer?
Laksan menjadi salah satu hidangan yang sangat disukai karena cita rasanya yang gurih, pedas, dan kaya rempah. Kuah santan yang kental dan ikan yang lembut memberikan sensasi rasa yang unik dan sulit ditemukan di hidangan lainnya. Laksan juga memiliki tekstur yang menarik, dengan ketupat atau lontong yang lembut dan mudah dipadukan dengan kuah santan.
Selain itu, laksan merupakan hidangan yang sangat cocok untuk disantap dalam berbagai kesempatan. Hidangan ini bisa menjadi pilihan makan siang yang mengenyangkan atau makan malam yang hangat di musim hujan. Rasa pedasnya yang seimbang juga menjadikannya pilihan tepat untuk mereka yang menyukai makanan dengan rasa yang sedikit lebih tajam.
Variasi Laksan di Berbagai Daerah
Meskipun laksan merupakan makanan khas Palembang, variasinya dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa daerah mungkin menambahkan bahan lain, seperti udang atau ayam, ke dalam laksan untuk memberikan rasa yang lebih kaya. Di beberapa tempat, laksan juga bisa disajikan dengan tambahan sayuran atau bumbu tertentu yang memberikan rasa berbeda.
Selain itu, meskipun kuah santan adalah bahan utama, ada beberapa variasi laksan yang menggunakan kuah bening atau kuah tom yam yang lebih ringan, tergantung selera dan daerah asalnya.