Oliebollen adalah salah satu kudapan manis khas Belanda yang biasa hadir saat musim dingin, terutama menjelang Tahun Baru. Bentuknya bulat dan bertekstur empuk seperti donat, dengan isian kismis atau potongan apel, dan taburan gula halus di atasnya. Cita rasanya yang manis dan legit membuatnya disukai berbagai kalangan.

Apa Itu Oliebollen?

Secara harfiah, “Oliebollen” berarti “bola minyak” dalam bahasa Belanda. Namanya merujuk pada cara memasaknya—digoreng dalam minyak panas hingga berwarna keemasan. Meskipun disebut “bola minyak”, rasanya sama sekali tidak berminyak saat disantap, justru lembut dan hangat di dalam.

Sejarah dan Asal-Usul

Oliebollen sudah ada sejak abad pertengahan dan awalnya dibuat sebagai makanan penghangat saat musim dingin. Makanan ini memiliki akar budaya yang kuat, terutama dalam tradisi Tahun Baru Belanda, di mana Oliebollen diyakini membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Bahan Dasar Oliebollen

Adonan oliebollen terdiri dari tepung terigu, ragi, telur, susu, dan sedikit gula. Biasanya ditambahkan kismis, currant, atau potongan apel ke dalam adonan. Setelah difermentasi, adonan disendokkan ke dalam minyak panas dan digoreng hingga matang, lalu diberi taburan gula halus.

Varian dan Cara Menikmati Oliebollen

Meskipun versi klasik tetap paling populer, saat ini Oliebollen hadir dalam berbagai variasi rasa dan isian.

Oliebollen dengan Isian Tambahan

Beberapa penjual menambahkan cokelat, kacang, atau bahkan selai di dalam Oliebollen untuk memberikan sensasi baru. Kombinasi ini membuat camilan tradisional ini lebih modern dan cocok untuk berbagai selera.

Disajikan Hangat dengan Gula Halus

Oliebollen paling nikmat disajikan hangat dengan taburan gula halus yang melimpah. Cocok disantap saat cuaca dingin, ditemani secangkir kopi atau teh. Teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam membuat siapa pun sulit menolaknya.

Oliebollen di Luar Belanda

Popularitas Oliebollen tak hanya terbatas di Belanda. Di negara lain seperti Jerman dan Belgia, makanan ini juga cukup dikenal. Bahkan di Indonesia, beberapa toko roti dan event kuliner Eropa mulai memperkenalkan Oliebollen sebagai alternatif donat.