Peuyeum atau tape singkong adalah salah satu camilan khas Bandung yang sangat populer di kalangan wisatawan maupun masyarakat lokal. Dengan rasa yang manis, sedikit asam, dan tekstur yang kenyal, peuyeum menjadi pilihan tepat untuk menikmati kelezatan kuliner khas Bandung. Selain rasanya yang unik, peuyeum juga memiliki sejarah panjang dalam budaya masyarakat Sunda. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang peuyeum, cara membuatnya, serta mengapa camilan ini menjadi favorit banyak orang.

Apa Itu Peuyeum?

Peuyeum adalah makanan fermentasi yang terbuat dari singkong (kasava) yang telah difermentasi dengan ragi. Singkong yang digunakan dalam pembuatan peuyeum biasanya direbus atau dikukus terlebih dahulu hingga empuk, kemudian dicampurkan dengan ragi dan didiamkan selama beberapa hari agar proses fermentasi terjadi. Proses fermentasi ini menghasilkan rasa manis alami yang berasal dari gula alami singkong dan asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam ragi.

Peuyeum umumnya memiliki tekstur yang kenyal, dengan lapisan luar yang lebih lembut dan bagian dalam yang lebih padat. Dalam beberapa variasi, peuyeum juga bisa dijadikan camilan manis dengan menambahkan gula atau dimakan dengan kelapa parut. Camilan ini sering dijadikan teman minum teh atau kopi, serta menjadi oleh-oleh khas bagi wisatawan yang berkunjung ke Bandung.

Cara Membuat Peuyeum

Pembuatan peuyeum sebenarnya cukup sederhana dan bisa dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah didapat. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam membuat peuyeum:

1. Persiapan Singkong

Singkong segar dipilih dengan kualitas baik, dicuci bersih, dan dipotong-potong sesuai keinginan. Singkong kemudian direbus atau dikukus hingga empuk.

2. Fermentasi dengan Ragi

Setelah singkong matang, singkong akan didinginkan terlebih dahulu. Kemudian, singkong tersebut diberi ragi, yang berfungsi untuk memulai proses fermentasi. Ragi akan mengubah gula dalam singkong menjadi alkohol dan asam, memberikan rasa khas pada peuyeum.

3. Proses Fermentasi

Singkong yang sudah diberi ragi akan didiamkan selama 2-3 hari agar fermentasi dapat berlangsung dengan baik. Selama proses ini, singkong akan berubah tekstur dan rasanya, menjadi manis dengan sedikit rasa asam yang menyegarkan.

4. Penyajian

Peuyeum siap disajikan setelah proses fermentasi selesai. Biasanya, peuyeum disajikan dalam keadaan segar atau bisa juga dimasukkan ke dalam kemasan untuk dijadikan oleh-oleh.

Variasi dan Penyajian Peuyeum

Meskipun peuyeum pada umumnya disajikan dalam bentuknya yang sederhana, ada beberapa variasi dan cara penyajian yang bisa menambah kenikmatan rasa, antara lain:

1. Peuyeum dengan Kelapa Parut

Salah satu cara tradisional untuk menikmati peuyeum adalah dengan menaburkan kelapa parut di atasnya. Rasa gurih dari kelapa parut yang melengkapi rasa manis dan sedikit asam pada peuyeum menciptakan perpaduan yang nikmat.

2. Peuyeum Goreng

Beberapa orang suka menggoreng peuyeum setelah proses fermentasi. Peuyeum goreng memiliki rasa yang lebih renyah di luar, namun tetap kenyal dan manis di dalam. Peuyeum goreng biasanya disajikan sebagai camilan ringan yang cocok dimakan kapan saja.

3. Peuyeum dengan Gula Merah

Untuk memberikan rasa yang lebih manis, peuyeum juga bisa disajikan dengan tambahan gula merah cair. Ini memberikan sensasi rasa manis yang kaya, menambah kenikmatan saat menikmati peuyeum.

Mengapa Peuyeum Populer?

Peuyeum menjadi sangat populer karena rasanya yang unik dan menyegarkan. Selain itu, peuyeum juga memiliki beberapa manfaat kesehatan. Proses fermentasi dalam pembuatan peuyeum meningkatkan kandungan probiotik yang baik untuk pencernaan. Selain itu, singkong yang digunakan sebagai bahan utama juga merupakan sumber karbohidrat yang baik.

Peuyeum tidak hanya populer di kalangan masyarakat Bandung, tetapi juga menjadi oleh-oleh yang banyak dicari oleh wisatawan yang datang ke kota ini. Anda bisa menemukan peuyeum di berbagai pasar tradisional atau toko oleh-oleh khas Bandung.