Shish Kebab adalah salah satu hidangan daging yang sangat populer di kawasan Timur Tengah dan kini telah dikenal secara luas di berbagai belahan dunia. Hidangan ini terdiri dari potongan daging yang ditusuk dengan tusuk sate, kemudian dipanggang hingga matang sempurna. Rasanya yang lezat dan aroma panggang yang khas membuat shish kebab menjadi favorit banyak orang.

Sejarah dan Asal Usul Shish Kebab

Asal Usul dan Makna Nama

Kata “Shish” berasal dari bahasa Turki yang berarti “tusuk,” sementara “Kebab” merujuk pada daging yang dipanggang. Jadi, Shish Kebab secara harfiah berarti daging yang ditusuk dan dipanggang. Hidangan ini sudah ada sejak zaman Kekaisaran Ottoman dan menjadi bagian penting dari budaya kuliner Turki serta negara-negara Timur Tengah lainnya.

Penyebaran ke Seluruh Dunia

Seiring dengan migrasi dan perkembangan kuliner global, Shish Kebab menyebar ke berbagai negara dan menjadi favorit di restoran internasional. Di banyak tempat, shish kebab diadaptasi dengan berbagai variasi daging dan bumbu sesuai selera lokal, namun tetap mempertahankan ciri khas tusuk sate dan proses pemanggangan.

Cara Membuat Shish Kebab yang Lezat

Pemilihan Bahan dan Marinasi

Kunci utama dalam membuat shish kebab yang lezat adalah pemilihan daging yang berkualitas dan proses marinasi yang tepat. Biasanya daging sapi, kambing, atau ayam dipotong dadu dan direndam dalam campuran bumbu yang terdiri dari minyak zaitun, bawang putih, lemon, rempah-rempah seperti paprika, jintan, dan lada hitam. Marinasi ini membantu melembutkan daging dan menambah cita rasa.

Teknik Memanggang dan Penyajian

Setelah dimarinasi selama beberapa jam, daging ditusuk pada tusuk sate dan dipanggang di atas arang atau grill dengan api sedang hingga matang merata. Penting untuk membolak-balik sate agar daging tidak gosong dan tetap juicy. Shish kebab biasanya disajikan dengan roti pita, saus yogurt, salad, dan nasi pilaf untuk pengalaman makan yang lengkap.